Sore rabu kemarin jam 18.06 WIB di perempatan Kuningan. Menunggu lampu merah untuk segera berganti warna menjadi hijau. Mencoba mengalihkan perhatian dengan melihat-lihat mobil2 di sebelah, siapa tahu isinya ada yang enak dipandang. Tiba-tiba kaca saya diketok perlahan, “tok tok tok!” ampir aja saya teriak seperti di film horror. Pas nengok ke arah suara, seorang perempuan muda menggendong bayi yang sepertinya belum genap setahun umurnya. Tanpa saya perlu membaca bibirnya, saya tahu apa maksud dia mengetuk kaca saya. Saya mencari 500an perak di tempat koin saya, dapetnya 2x500 perak, ya sudah saya kasih saja. Tanpa bilang terima kasih, dia ngeloyor saja pergi dan beralih ke mobil yang di depan saya. Ternyata mobil Ford Escape hitam di depan saya itu memberikan perempuan itu uang kertas, karena saya melihat bentuknya bukan logam. Tapi karena mata saya semakin minus kalau menjelang malam, saya tidak dapat melihat berapa nilai uang yang dikasih supir Ford Escape hitam itu. Tapi saya dapat melihat perempuan muda dengan bayi yang umurnya belum genap setahun itu agak membungkukkan kepala dan sebagian tubuhnya tanda hormat kemudian mencium uang yang sudah dikuwel-kuwel itu kemudian mulutnya komat-kamit, asumsi saya dia mengucapkan terima kasih. Wah, pikir saya, tadi saya kasih 1000 perak dia tidak berlaku seperti itu, bahkan dia langsung melengos meninggalkan mobil saya. Lalu dia ke mobil di depannya Ford Escape hitam itu, dan entah mobil Panther hijau itu memberikan uang atau tidak, karena perempuan muda itu kembali melengos dan lalu duduk di batu dekat lampu merah.Pada saat perempuan muda itu duduk, saya mengamati penampilannya. Umurnya mungkin sekitar 17-20 tahun, dia memakai kaos pink muda, jeans biru belel se-mata kaki, tas pink, sendal ungu (apa dia bercermin dulu di rumah supaya matching, saya pikir), dan selendang bayi dililitkan seadanya di tubuhnya. Dia duduk menyilangkan satu kaki ke kaki satunya, sambil melihat-lihat jalanan seperti layaknya orang sedang menikmati suatu pemandangan. Dia masih sangat muda, seharusnya dia mempunyai sedikit niat untuk menjadi pembantu rumah tangga, toh dia pasti masih kuat untuk membersihkan rumah, atau memasak, dibanding tenaganya terbuang percuma dengan duduk-duduk santai di pinggir jalan. Apalagi anaknya yang masih bayi (ataupun anak siapa pula itu) bisa terkena radang paru-paru karena sering menghirup kotornya udara knalpot-knalpot kendaraan, tragis. Saya menjadi semakin emosi semakin lama melihat dia. Sementara saya dan mungkin sebagian besar orang setiap harinya harus bangun pada waktu yang telah ditentukan, dan kemudian bekerja demi mencari uang utk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan masa depan, lalu pulang ke rumah dalam keadaan capek dan lapar. Sementara dia hanya duduk-duduk manis di perempatan lampu merah Kuningan !!!! hahaha...tiba2 jadi lapaaarrr....(foto diperagakan oleh model)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar